Mungkin akan menjadi sebuah terobosan inovasi menarik jika ada hewan ternak yang mampu tidak membuang kotoran sama sekali, atau sedikit sekali, baik berupa buangan padat, cair, ataupun gas. Sebab selama ini belum pernah dijumpai ada ayam tanpa tahi, sapi bebas feses, atau kambing tanpa buang kotoran. Tapi mungkinkah?
Zat buangan hewan ternak memang menimbulkan masalah tersendiri dalam bidang peternakan. Selain aroma tak sedap yang ditebarkan ke sekeliling, dampak polusi udara yang ditimbulkannya pun menjadi permasalahan global. Sedemikian seriusnya masalah ini
hingga pada tahun 2003 pernah muncul isu “pajak kentut” (fart tax) yang rencananya bakal diterapkan pemerintah Selandia Baru. Ini karena gas buangan lewat anus ataupun lewat mulut dari hewan-hewan seperti sapi, domba, dan rusa mengandung gas rumah kaca, khususnya metana (CH4). Pajak emisi gas rumah kaca ini rencananya dikenakan pada para peternak, namun menuai protes keras dari mereka. Selandia Baru memang diwajibkan melaksanakan komitmen Protokol Kyoto tentang pemanasan global dengan mengurangi emisi gas rumah kaca. Hewan ternak di Selandia Baru menyumbang 90% dari keseluruhan emisi gas metana di negeri itu. Di negara tetangga Australia tersebut, menurut survei beberapa tahun terakhir, populasi ternak ruminansianya mencapai puluhan juta ekor, jauh melampaui penduduknya yang hanya sekitar 4,5 juta jiwa.
Masalah serupa seputar gas buangan hewan ternak yang menjadi perhatian serius ilmuwan dunia yakni emisi amonia (NH3) pada peternakan unggas. Hal ini karena amonia dapat tercium pada kadar di atas 5 ppm dan mulai memedihkan mata pada konsentrasi 20 ppm. Selain itu penimbunan amonia di udara di dalam kandang ayam berpengaruh negatif terhadap kesehatan pengelola kandang dan ayam itu sendiri, serta warga di sekitar kandang.
Berbagai strategi telah dan sedang diambil untuk mengurangi emisi amonia akibat kegiatan peternakan ayam ini, dan salah satunya adalah manipulasi pakan (dietary manipulation). Manipulasi pakan merupakan cara efektif mengurangi emisi amonia dengan cara menurunkan kadar nitrogen feses, pH kotoran, dan aktifitas mikroba penghasil amonia. Dari penelitian, hal ini dapat dilakukan dengan cara:
Belum ada tanggapan untuk "Ayam Tanpa Tahi"
Post a Comment