Di kisahkan ada seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad s.a.w.
“Untuk apakah alam raya ini dijadikan ALLAH? Bagaimanakan ia wujud?”.
Nabi menjawab, “Aku tidak tahu jawabannya. Aku akan bertanya dulu kepada Malaikat Jibril”.
Nabi pun bertanya kepada Jibril yang memberi jawapan demikian, “Aku tidak tahu, aku akan bertanya kepada Allah”.
Lalu Jibril pun bertanya kepada Allah S.W.T. kemudian ia kembali membawa firman Allah.
“Kami ciptakan langit hanya untuk memberi pemandangan yang indah-indah dan untuk hiburan bagi makhluk, dan untuk menunjukan keagungan dan kekuasaan Kami dan diciptakan bintang-bintang yang berkelipan untuk mempertingkatkan jiwa makhluk dan mengembirakan mereka dan menyebabkan mereka kagum dan terpesona dengan ciptaan Allah S.W.T.”
Apabila Allah ditanya bagaimana Dia membuat semua ini, Jibril melaporkan bahwa Allah berfirman,
“Aku tidak jadikan manusia itu berupaya untuk mengetahui bagaimana Aku buat semua itu. Walau Aku beritahu kepadamu, kamu tidak akan faham tetapi tatkala akan berpisah nyawa dengan badan, tatkala itu hijab telah tersingkap, kamu akan melihat bagaimana ia dibuat dan kamu akan hairan dan takjub dengan kebijaksanaan-Ku. Akulah pencipta yang paling baik. Sebagaimana Aku jadikan langit itu dengan rumit dan komplek sekali, maka bergitu jugalah Aku menjadikan diri manusia itu lebih hebat dan rumit lagi”.
Rasulullah saw pernah bersabda:
“ Manusia itu sedang tidur nyenyak, apabila mati barulah sadar”.
Bagitulah insan bernama manusia itu. Selalu lupa, lalai dan lemah, dan mudah terperdaya nafsu. Masa hidup ia berfoya-foya dengan hawa nafsunya, lalai dari amalan untuk akhiratnya yang akan menyeretnya ke neraka. Di situ tiada lagi jalan untuk kembali…nasi sudah menjadi bubur. Manusia lupa bahwa dirinya tidak punya apa-apa . Dirinya fakir dan miskin. Hanya Allah yang Maha Kaya, yang punyai segala-gala. Manusia yang fakir hendaklah menahan diri dari segala Ghairullah, kerana Allah itu tempat segalanya, tempat ia meminta dan juga tempat ia kembali. Lepaskanlah hawa nafsu dari segala Ghairullah agar mudah ia mendapatkan Allah.
BERSAMBUNG. . . . . . . . . .
Belum ada tanggapan untuk "Ilahi Anta Maqsudi "
Post a Comment